Gereja mula-mula
Periode
ini dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-lainnya
dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I,
kurang lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang
Kristen mengalami penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun
bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan
ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Kebakaran Roma
Kebakaran besar di Roma. lukisan dari seniman Giulio Romano (c.1499-1546),
lukisan ini dibuat antara tahun 1536-1539.
Kebakaran besar di Roma. lukisan dari seniman Giulio Romano (c.1499-1546),
lukisan ini dibuat antara tahun 1536-1539.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
64 Kaisar Nero Roma Kebakaran hebat terjadi di Roma. Kaisar Nero menyalahkan
orang Kristen dan menimbulkan penganiayaan
Penganiayaan terhadap orang Kristen
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul diberi tugas untuk
memberitakan Injil dan menceritakan tentang kabar keselamatan kepada semua
orang "sampai ke ujung bumi". Kekaisaran Romawi pada waktu itu
membenci dan takut dengan ajaran Kristen yang menyerukan kepada semua orang
supaya jangan takut kepada pemerintah duniawi yang sementara, melainkan takut
kepada pemerintahan surgawi yang akan datang kelak.
Kaisar Nero, yang dikenal sebagai kaisar yang gila, bersama-sama dengan
kaisar-kaisar pendahulunya maupun sesudahnya melakukan penganiayaan,
membunuh, memenjarakan, menyiksa, menjadikan orang Kristen umpan singa di
collosseum; namun hal-hal tersebut tidak menyurutkan niat gereja mula-mula
untuk berkembang dan semakin bertambah jumlah orang yang percaya kepada
Yesus. Pada akhirnya, Nero membakar kota Roma dan menyalahkan hal tersebut
kepada orang-orang Kristen yang disebutnya radikal sehingga membuat penduduk
Romawi semakin marah terhadap orang Kristen.
Kehancurkan Yerusalem dan Bait Allah oleh Titus
Gapura Titus di Roma untuk memperingati kemenangan Titus.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
70 Titus Yerusalem Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah. Perpecahan
antara kekristenan dan penganut agama Yahudi (Judaisme)
Pemberontakan Yahudi
Pada tahun 66, ketika kerusuhan menentang Gessius Florus - wakil Roma yang
merampas benda-benda perak Bait Allah - merebak, ia mengirim pasukan ke
Yerusalem untuk menyalib dan membantai sejumlah orang Yahudi. Tindakan Florus
ini memicu meledaknya pemberontakan yang selama ini merupakan api dalam
sekam.
Di Yerusalem, kepala Bait Allah menyatakan pemberontakan terbuka melawan Roma
dengan menghentikan persembahan harian untuk Kaisar. Tidak lama kemudian
seluruh Yerusalem menjadi rusuh; pasukan Romawi diusir dan dibunuh. Yudea
memberontak, kemudian Galilea. Untuk sementara waktu tampaknya orang-orang
Yahudi unggul.
Cestius Gallus, Gubernur Romawi untuk daerah itu berangkat dari Siria dengan
20.000 tentara. Ia menguasai Yerusalem selama enam bulan namun gagal dan
kembali. Ia meninggalkan 6.000 tentara Romawi yang tewas dan sejumlah besar
persenjataan yang dipungut dan dipakai orang-orang Yahudi.
Kaisar Nero mengirim Vespasianus, seorang jenderal yang dianugerahi banyak
bintang jasa, untuk meredam pemberontakan. Vespasianus pun melumpuhkan
kelompok pemberontak tersebut secara bergilir. Ia memulainya di Galilea,
kemudian di Transyordania, dan berikutnya di Idumea. Setelah itu, dia
mengepung Yerusalem. Akan tetapi sebelum menjatuhkan Yerusalem, Vespasianus
dipanggil pulang ke Roma. Nero wafat. Pergumulan untuk mencari pengganti Nero
berakhir dengan keputusan Vespasianus sebagai Kaisar. Titah kekaisaran
pertamanya ialah penunjukan anaknya, Titus, untuk memimpin Perang Yahudi.
Ketika pengepungan Yerusalem sedang berlangsung, penduduk kota pun satu demi
satu mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Akhirnya, orang-orang Romawi
merobohkan tembok lapisan luar, kemudian lapisan kedua dan akhirnya yang
ketiga. Namun orang-orang Yahudi masih berperang sambil merangkak menuju Bait
Allah sebagai garis pertahanan terakhir. Sejarawan Yahudi, Josephus
menjelaskan bahwa Titus ingin melindungi Bait Allah tersebut, tetapi
prajurit-prajuritnya begitu marah terhadap musuh mereka sehingga mendorong
mereka membakar Bait Allah.
Pemberontakan orang-orang Yahudi ini menandai berakhirnya negara Yahudi
sampai zaman modern.
Penghancuran Bait Allah (yang dipugar Herodes) mengubah tata cara peribadahan
orang-orang Yahudi. Mereka tidak lagi mempersembahkan korban sembelihan,
tetapi memilih dan mengutamakan sinagoge yang didirikan pendahulu mereka
ketika Bait Allah (yang didirikan Salomo) dihancurkan orang-orang Babel pada
tahun 586 sM.
Penulisan Apologi Pertama oleh Yustinus Martir
Yustinus Martir, pembela kepercayaan Kristen yang mati syahid
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
150 Yustinus Martir Yudea Yustinus Martir menulis Liber Apologeticus -
"Apologi Pertama" yang membantu memajukan usaha kekristenan untuk
menjawab filsafat-filsafat lainnya
Penulis Kristen
Sejak awal, gereja berperan di dua dunia yang berbeda, dunia orang Yahudi dan
dunia non-Yahudi. Kisah Para Rasul menggambarkan lambannya dan terkadang
sakitnya perkembangan kekristenan di kalangan orang-orang bukan Yahudi.
Petrus dan Stefanus mengadakan pekabaran Injil kepada orang-orang Yahudi,
sedangkan Paulus kepada filsuf-filsuf Athena dan para penguasa Romawi.
Menjelang pertengahan abad kedua, di bawah pemerintahan yang adil oleh para
kaisar seperti Trajanus, Antoninus Pius dan Marcus Aurelius, gereja mulai
membuka diri pada dunia luar untuk meyakinkan keberadaannya. Yustinus menjadi
salah seorang apologist (orang yang mempertahankan pendiriannya dalam argumentasi)
Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal.
Bersama-sama penulis lain, seperti Origenes dan Tertulianus, ia menafsirkan
kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan
Romawi terpelajar pada masa itu.
Karya tulis Yustinus, "Apologi Pertama", ditujukan pada
Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia, yaitu suatu
kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang).
Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam
perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya. Di
Efesus, ia bertemu dengan Tryfo. Di Roma, ia bertemu Marcion, pemimpin
Gnostik. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap
seseorang yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke
Roma pada tahun 165, Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan
memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya
bersama-sama enam orang percaya lainnya.
Kemartiran Polikarpus
Polikarpus, uskup tua dari Smyrna yang setia hingga akhir hayatnya di tiang
bakar.
Polikarpus, uskup tua dari Smyrna yang setia hingga akhir hayatnya di tiang
bakar.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
156 Polikarpus Smyrna Uskup Polikarpus yang berusia 86 tahun menjadi martir
yang menjadikan orang Kristen semakin berdiri teguh di bawah penganiayaan
Martir Kristen
Orang-orang Romawi percaya bahwa roh kaisar ilahi adanya. Bagi orang Romawi
pada umumnya, dengan sejumlah dewa, menyembah kaisar bukanlah masalah. Mereka
melihat hal itu sebagai loyalitas kebangsaan. Namun orang-orang Kristen
menolak karena tahu bahwa itu adalah penyembahan berhala. Polikarpus, uskup
yang disegani di kota itu, diburu oleh prajurit Smyrna. Para prajurit itu
sudah mengirim orang-orang Kristen lainnya untuk dibunuh di arena, kini
mereka menghendaki sang pemimpin.
Di hadapan gubernur Romawi yang berjanji membebaskannya asalkan ia menghujat
Kristus, ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, "Selama
delapan puluh enam tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak
pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah
menyelamatkanku?"
Gubernur Romawi menitahkan agar ia dibakar hidup-hidup. la diikat pada sebuah
tiang dan dibakar. Namun, menurut seorang saksi mata, badannya tidak termakan
api. "la berada di tengah, tidak seperti daging yang terbakar, tetapi
seperti roti di tempat pemanggangan, atau seperti emas atau perak dimurnikan
di atas tungku perapian. Kami mencium aroma yang harus, seperti wangi
kemenyan atau rempah mahal." Ketika seorang algojo menikamnya, darah
yang mengalir memadamkan api itu.
Kisah ini tersebar ke jemaat-jemaat di seluruh kekaisaran. Pada zaman
Polikarpus, yang dibutuhkan hanyalah kesetiaan. Ia setia sampai mati. Dalam
kurun waktu satu setengah abad berikutnya, ratusan martir menuju kematian
mereka dengan setia, dan banyak di antara mereka maju dengan semangat. Ini
didasarkan pada laporan saksi mata uskup Smyrna itu.
Pengangkatan Uskup Ireneus di Lyons
Ireneus, uskup Lyons yang memerangi ajaran-ajaran sesat.
Ireneus, uskup Lyons yang memerangi ajaran-ajaran sesat.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
177 Ireneus Lyons Ireneus menjadi Uskup Lyons dan memerangi ajaran-ajaran sesat
yang merundung gereja
Gnostik
Tidak banyak yang diketahui tentang Ireneus, seorang penentang Gnostisisme
pada akhir abad kedua. Mungkin ia dilahirkan di Asia Kecil lebih kurang pada
tahun 125. Perdagangan yang lancar antara Asia Kecil dan Gaul (Perancis)
memberi peluang bagi orang-orang Kristen untuk membawa agamanya ke Perancis,
tempat mereka mendirikan sebuah gereja yang mapan di kota Lyons.
Ireneus diangkat menjadi uskup untuk menggantikan uskup yang terbunuh. Ketika
itu terdapat banyak orang yang telah menganut Gnostisisme di Perancis.
Penyebaran aliran ini sangat pesat karena kaum Gnostis menggunakan istilah
orang-orang Kristen — meskipun mereka memberikan interpretasi yang berbeda
secara radikal.
Setelah uskup Lyons itu mempelajari ajaran sesat itu, ia menulis
"Melawan Ajaran Sesat", suatu karya besar yang membeberkan
kebodohan "ajaran yang secara keliru disebut Gnostik" tersebut.
Dengan menyitir gambaran dari Perjanjian Lama dan Baru, ia membuktikan bahwa
ajaran yang mereka sebarkan adalah salah dan tidak alkitabiah.
Sepanjang hidupnya, Ireneus dengan gembira mengenang perkenalannya dengan
Polikarpus, yang pernah akrab dengan Rasul Yohanes. Jadi, tidaklah
mengherankan bahwa ia berpegang pada keabsahan para rasul ketika ia menolak
paham Gnostik. Sang uskup menegaskan bahwa para rasul mengajar di
tempat-tempat umum dan tidak ada satu pun yang dirahasiakan. Di seluruh
kekaisaran, gereja-gereja berpegang pada ajaran-ajaran yang hanya disampaikan
para rasul Kristus, dan hanya inilah satu-satunya dasar keyakinan. Ireneus
menyatakan bahwa para uskup yang merupakan pelindung iman Kristen adalah
penerus para rasul. Dengan demikian, ia telah mengangkat martabat para uskup.
Dalam bukunya "Melawan Ajaran Sesat", Ireneus menetapkan standar bagi
teologi gereja. Semua kebenaran yang kita butuhkan sudah tercantum dalam
Alkitab. Ia juga membuktikan bahwa dirinya adalah seorang teolog terbesar
semenjak Rasul Paulus. Argumentasinya yang tersebar luas merupakan pukulan
besar bagi aliran Gnostik pada masanya.
Tertulianus mulai menulis tulisan-tulisannya
Tertulianus, pengacara Afrika yang menjelaskan doktrin Tritunggal
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
196 Tertulianus Kartago Tertulianus mulai menulis tulisan-tulisannya yang
menjadikannya digelari "Bapak Teologi Latin"
Tritunggal
Tertulianus lahir di Kartago, dengan nama Quintus Septimius Florens
Tertullianus, ia dibesarkan dalam keluarga berkebudayaan kafir (pagan) serta
terlatih dalam kesusasteraan klasik, penulisan orasi, dan hukum. Pada tahun
196 ketika ia mengalihkan kemampuan intelektualnya pada pokok-pokok Kristen,
ia mengubah pola pikir dan kesusasteraan gereja di wilayah Barat. Ia
memperkenalkan istilah "Trinitas" (dari kata yang sama dalam bahasa
Latin) dalam perbendaharaan kata Kristen; sekaligus kemungkinan, merumuskan
"Satu Allah, Tiga Pribadi".
Ketika orang-orang Kristen Yunani masih bertengkar tentang keilahian Kristus
serta hubunganNya dengan Allah Bapa, Tertulianus sudah berupaya menyatukan
kepercayaan itu dan menjelaskan posisi ortodoks. Maka, ia pun merintis
formula yang sampai hari ini masih kita pegang: Allah adalah satu hakikat
yang terdiri dari tiga pribadi.
Ketika dia menyiapkan apa yang menjadi doktrin Trinitas, Tertulianus tidak
mengambil terminologinya dari para filsuf, tetapi dari Pengadilan Roma. Kata
Latin substantia bukan berarti "bahan" tetapi "hak
milik". Arti kata persona bukanlah "pribadi", seperti yang
lazim kita gunakan, tetapi merupakan "suatu pihak dalam suatu
perkara" (di pengadilan). Dengan demikian, jelaslah bahwa tiga personae
dapat berbagi satu substantia. Tiga pribadi (Bapa, Putra dan Roh Kudus) dapat
berbagi satu hakikat (kedaulatan ilahi).
Origenes mulai menulis tulisan-tulisannya
Origenes, cendekiawan terhebat abad ketiga
Origenes, cendekiawan terhebat abad ketiga
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
205 Origenes Alexandria Origenes dari Afrika Utara yang sangat bertalenta
memulai tulisannya yang berpengaruh. Ia mengepalai sekolah katekisasi di
Alexandria
Pemikir Kristen
Pada awalnya, kekristenan dicemooh sebagai agama orang-orang miskin dan tidak
terpelajar, dan memang sesungguhnya banyak penganutnya datang dari kalangan
rendah. Namun menjelang abad ketiga, cendekiawan terhebat pada masa itu
adalah seorang Kristen. Baik kafir, penganut ajaran sesat maupun orang
Kristen, semuanya mengagumi cendekiawan yang bernama Origenes tersebut. Ia
mempunyai pengetahuan luas dan ilmu yang tinggi, yang berpengaruh penting
bagi pemikiran Kristen di kemudian hari.
Origenes lahir di Alexandria pada tahun 185. Ia berasal dari keluarga Kristen
yang saleh. Setelah ayahnya mati martir, Origenes pun mulai menanggulangi
keadaan dengan bekerja sebagai guru sastra Yunani dan penyalin naskah. Karena
hanyak di antara cendekiawan senior telah meninggalkan Alexandria dalam
gelombang penyiksaan, maka sekolah katekisasi Kristen sangat membutuhkan
tenaga pengajar. Pada usianya yang kedelapan belas, Origenes pun memangku
jabatan kepala sekolah di sekolah katekisasi tersebut dan memulai karir
mengajarnya yang panjang, termasuk belajar dan menulis.
Sebagai seorang penulis yang sangat produktif Origenes dapat membuat tujuh
sekretarisnya sibuk dengan diktenya. Ia telah menghasilkan lebih dari dua
ribu karya, termasuk tafsiran-tafsiran atas setiap kitab dalam Alkitab serta
ratusan kotbah. Di antara karyanya yang terkenal adalah Heplaxa,
"Melawan Celsus", "Atas Prinsip Pertama", serta
karya-karya lainnya.
Origenes juga tidak terlepas dari kesalahan, yang paling mencolok adalah
ajaran Plato yang banyak ia ambil. Karena kesalahan-kesalahan semacam ini,
maka Uskup Demetrius dari Aleksandria mengadakan sidang yang
mengekskomunikasi Origenes dari gereja. Meskipun Gereja Roma dan Barat
menerima ekskomunikasi ini, namun Gereja di Palestina dan sebagian besar
Gereja Timur tidak menerimanya. Mereka masih mencari Origenes karena
pengetahuan, kebijaksanaan dan kecendekiawanannya.
Penulisan Persatuan di Dalam Gereja oleh Siprianus
Siprianus, penggagas persatuan gereja melalui para uskup
Siprianus, penggagas persatuan gereja melalui para uskup
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
251 Siprianus Kartago Siprianus, uskup dari Kartago menerbitkan hasil
karyanya yang penting tentang "Persatuan di Dalam Gereja." Ia
menjadi martir pada tahun 258
Kepausan
Siprianus, seorang kaya dan berbudaya, yang lahir, sekitar tahun 200 dalam
keluarga kafir. Ketika ia menjadi Kristen, ia menanggalkan pola hidup
lamanya, membagi-bagikan uang dan hartanya kepada orang miskin, serta
bersumpah akan hidup suci. Di tengah-tengah gereja yang belum memiliki
kesatuan, ia mencoba menyatukan orang-orang Kristen melalui kuasa para uskup.
Akibat ketatnya peraturan gereja yang melarang penerimaan kembali orang
Kristen yang telah "murtad", seorang imam bernama Novatus memulai
sebuah gereja saingan yang memberi kesempatan bagi orang-oring murtad itu
menjadi anggotanya. Siprianus merumuskan ini sebagai sistem berskala —
semakin besar dosanya, maka semakin lama pula masa penyesalannya. Idenya
mendapat sambutan dan menjadi disiplin Gereja paling kuat — yang terkadang
disalahgunakan.
Siprianus tidak setuju dengan perpisahan ini. Ia yakin bahwa orang percaya
sejati harus menjalani hukuman untuk menebus dosa, untuk membuktikan imannya.
Pada tahun 251 Siprianus mengadakan konsili di Kartago dan di situlah ia membacakan
karyanya, "Persatuan di dalam gereja", karyanya yang terkenal dan
yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja. Gereja, katanya, adalah lembaga
ilahi, yaitu mempelai Kristus, dan hanya ada satu mempelai. Hanya di dalam
gereja manusia akan mendapatkan keselamatan, di luar itu yang ada hanyalah
kegelapan dan kebingungan. Di luar gereja, sakramen dan para rohaniwan —
bahkan Alkitab — tidak ada artinya. Seseorang, secara pribadi, tidak dapat
menjalankan kehidupan Kristen melalui kontak langsung dengan Allah; ia
membutuhkan gereja.
Dengan diterimanya ide ini, tentu saja, para uskup mendapat kuasa lebih
besar. Siprianus juga mencetuskan ide bahwa misa adalah pengorbanan tubuh dan
darah Kristus. Karena para imam menjalankan fungsinya dalam ibadah atas nama
Kristus, maka hal ini pun meningkatkan kuasa mereka.
Karena terancam perpecahan, gereja pada masa Cyprianus berpegang pada
ide-idenya. Uskup tersebut tentunya tidak menduga bahwa sebagai akibat dari
cara-cara yang dirintisnya untuk mempersatukan gereja, akhirnya pada Abad
Pertengahan beberapa uskup yang rakus dan tidak bermoral menggunakan kuasanya
untuk kepentingan pribadi ketimbang untuk hal-hal rohani. Struktur hierarki
yang menciptakan "persatuan" juga telah menyebabkan keretakan di
antara rohaniwan dan kaum awam.
Pertapaan Antonius dimulai
Antonius, pendiri komunitas biara
Antonius, pendiri komunitas biara
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
270 Antonius Mesir Antonius memberikan harta bendanya dan mulai hidup sebagai
pertapa, suatu peristiwa kunci yang melatarbelakangi kerahiban
Ordo kerahiban
Antonius lahir di Mesir sekitar tahun 250, dalam keluarga kaya. Ketika ia
berumur dua puluh tahun, orang tuanya wafat, meninggalkan seluruh harta
untuknya. Mengikuti petunjuk Yesus, ia membagikan tanah miliknya kepada
orang-orang sekampung, menjual harta lainnya dan menyumbangkan uangnya kepada
orang-orang miskin. Ia berguru pada seorang Kristen yang sudah berumur, dan
belajar tentang sukacita penyangkalan diri. Antonius makan hanya satu kali
sehari, yang terdiri dari roti dan air, serta tidur di atas lantai tidak
beralas.
Sebagai salah seorang pendiri terpenting komunitas biara sebenarnya tidak
punya ide untuk mendirikan apa pun. Ia hanya peduli pada kondisi spiritualnya
sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya seorang diri.
Antonius wafat pada usia 105 tahun dan sampai pada akhir hayatnya, ia berada
dalam keadaan sehat pikiran dan jasmani. Untuk mencegah berkembangnya
pemujaan di kuburannya, ia meminta agar ia dikubur secara diam-diam.
Praktik komunitas rahib yang hidup bersama telah dirintis Pachomius, seorang
teman Antonius. Seperti Antonius yang kuat dan ulet, sebagian besar
pengikutnya memilih menjadi rahib. Antonius telah menyampaikan ide bahwa
pribadi religius yang sejati akan mengundurkan diri dari kehidupan dunia
dengan menjauhkan diri dari hidup berkeluarga dan kenikmatan duniawi.
Hingga era Reformasi, ide ini tidak pernah mendapat tantangan serius.
Gereja di bawah Kekaisaran Romawi
Periode
ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen
sebagai agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika
Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313
hingga 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen
tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi
satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru dikanonisasi.
Pertobatan Konstantinus I
Patung kepala Konstantinus I di Museum Musei Capitolini
Patung kepala Konstantinus I di Museum Musei Capitolini
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
312 Konstantinus I Roma Kaisar Konstantinus I menjadi Kristen setelah
mendapat penglihatan salib dan menjadi pembela dan pelindung kaum Kristen
yang tertindas
Kaisar Kristen
Konstantinus I menjadi kaisar Romawi yang pertama yang ditobatkan menjadi
Kristen setelah sebelumnya mendapat penampakan/penglihatan yang membuatnya
percaya. Dengan menjadi Kristen, sang kaisar memerintahkan supaya
penganiayaan terhadap orang Kristen dihentikan dan untuk sementara orang
Kristen dapat bernapas lega setelah kurang lebih tiga ratus tahun dianiaya
dan tercerai-berai ke seluruh pelosok kekaisaran Romawi.
Bulan Oktober 312, Konstantinus muda yang akan menantang Jenderal Maxentius
untuk perebutan tahta kekaisaran Romawi menengadah ke langit dan melihat
cahaya yang menyerupai salib. Di situ terdapat tulisan yang berbunyi
"Bersama ini taklukkanlah". Beberapa hari kemudian, Kristus muncul
dalam mimpinya, dengan tanda yang sama, sebuah salib yang agak lekung di
atasnya yang menyerupai huruf-huruf Yunani chi dan rho, dua huruf pertama
dari kata Christos (Kristus). Jenderal tersebut diperintahkan untuk membuat
tanda ini pada perisai-perisai para prajuritnya. Ia melakukannya. Konstantin
pun menang dalam pertempuran menentukan di Jembatan Milvian dan menjadi
Kaisar.
Diselenggarakannya Konsili Nicea I
Konsili Nicea I. Tidak diketahui siapa tokoh yang digambarkan.
Konsili Nicea I. Tidak diketahui siapa tokoh yang digambarkan.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
325 Konstantinus I Nicea Konsili Nicea I menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
debat dan merumuskan doktrin yang menjelaskan tentang siapa Yesus
sesungguhnya
Konsili Ekumenis
Setelah agama Kristen mendapat posisi yang aman di pemerintahan, para
teolog-teolog mulai berkutat soal doktrin-doktrin agama. Salah satu doktrin
yang pada saat itu sering disalah artikan adalah doktrin Tritunggal.
Arius dari Aleksandria memulai ajaran sesat Arianisme. Ajarannya akhirnya
menimbulkan bentrokan antara pengikut Arianisme dan penolak ajarannya. Kaisar
Konstantinus turun tangan untuk mencegah kejadian yang lebih buruk dengan
mengadakan konsili di kota Nicea, Asia Kecil yang dihadiri lebih dari tiga
ratus uskup. Mereka menjelaskan pandangan mereka dengan merumuskan sebuah
pengakuan iman. Semua uskup kecuali dua orang setuju dan menandatangani
pernyataan iman tersebut dan kedua uskup yang menolak serta Arius diasingkan
oleh gereja.
Konsili Nicea bukan saja mulai menyelesaikan masalah teologi, tetapi juga
menjadi teladan bagi gereja dan negara. Pada tahun-tahun berikutnya, ketika
masalah rumit muncul di Gereja, maka hal itu diselesaikan melalui
kebijaksanaan kolektif para uskup. Konstantinus mulai dengan praktik
menyatukan negara dan gereja dalam hal mengambil keputusan. Namun, hal ini
menimbulkan masalah pada abad-abad berikutnya.
Penulisan Surat Paskah oleh Athanasius
Athanasius, lahir sekitar tahun 298 dan besar di Aleksandria, Mesir, pusat
ilmu pengetahuan Kekaisaran Romawi
Athanasius, lahir sekitar tahun 298 dan besar di Aleksandria, Mesir, pusat
ilmu pengetahuan Kekaisaran Romawi
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
367 Athanasius Aleksandria Athanasius menulis "Surat Paskah" yang
mengakui Kanon Perjanjian Baru yang menegaskan buku yang sama yang saat ini
digunakan
Kanon Alkitab
Pada tahun 367, Athanasius, uskup Alexandria yang ortodoks dan berpengaruh
itu, menulis "Surat Paskah" yang beredar cukup luas. Di dalamnya ia
menyebut kedua puluh tujuh buku yang sekarang kita kenal dengan nama
Perjanjian Baru. Dengan harapan mencegah jemaatnya dari kesalahan, Athanasius
menyatakan bahwa tiada buku lain dapat dianggap sebagai Injil Kristen,
meskipun ia longgarkan beberapa, seperti Didache, yang menurutnya, akan
berguna bagi ibadah pribadi.
Kanon yang dibuat Athanasius tidak menyelesaikan masalah. Pada tahun 397,
Konsili Kartago mensahkan daftar kanon tersebut, tetapi gereja-gereja wilayah
Barat agak lamban menyelesaikan kanon. Pergumulan berlanjut atas kitab-kitab
yang dipertanyakan, meskipun pada akhirnya semua pihak menerima Kitab Wahyu.
Pada akhirnya, daftar kanon yang dibuat Athanasius mendapat pengakuan umum,
dan sejak itu gereja-gereja di seluruh dunia tidak pernah menyimpang dari
kebijakannya.
Pembantahan Ambrosius terhadap Ratu Justina
Santo Ambrosius, sebuah mosaik di gereja Santo Ambrosisu (St. Ambrogio) di
Milan
Santo Ambrosius, sebuah mosaik di gereja Santo Ambrosisu (St. Ambrogio) di
Milan
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
385 Ambrosius Milan Uskup Ambrosius membantah Permaisuri Kaisar Theodosius di
Milan. Gereja akan membantah negara jika dibutuhkan untuk melindungi ajaran
Kristen dan melawan segala tindakan jahat
Gereja dan negara
Justina adalah ibunda Kaisar Valentinianus, yang juga merupakan penerus
Gratianus sebagai penguasa kekaisaran Romawi Barat. Ia merupakan kekuasaan di
belakang takhta Valentinianus. la, sebagai seorang penganut Arianisme, ingin
menuntut Katedral Ambrosius dan gedung gereja lainnya di Milan untuk
digunakan oleh jemaat Arian.
Uskup Ambrosius diperintahkan Ratu Justina untuk melepaskan kendali atas
katedral Milan, namun ia menolak. Kemudian kaisar mengirim pasukan para
pengawal kaisar. Pasukan yang terdiri dari orang-orang Jerman itu
melaksanakan perintah itu dengan paksa. Orang-orang Jerman tersebut bukan
saja menunjukkan kesetiaannya kepada kaisar, tetapi mereka juga adalah
pengikut Arius, sedangkan sang uskup berpegang teguh pada ajaran Ortodoks
dari Konsili Nicea.
Namun kemudian pasukan pun bubar. Tak seorang pun tahu sebabnya. Ada yang
berspekulasi bahwa mungkin Ambrosius berhasil mengirim berita itu kepada
Theodosius, seorang non-Arian yang gigih, yang memerintah kekaisaran Romawi
Timur. Mungkin, pesan yang mengancam Valentinianus, tentang murka Theodosius,
membuat bocah itu menekan rencana ibunya, atau Justina mungkin hanya
menggertak saja. Walau bagaimanapun, Ambrosius berani menghadapi sidang
kerajaan itu dan menang.
Melalui keberanian Ambrosius, pola yang berbeda antara gereja dan negara
mulai berkembang.
Pertobatan Auelius Agustinus
"Santo Augustinus dan Monika" (1846), oleh Ary Scheffer.
"Santo Augustinus dan Monika" (1846), oleh Ary Scheffer.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
387 Agustinus Hippo Milan Agustinus menjadi orang Kristen. Tulisannya menjadi
landasan Abad Pertengahan. Buku Pengakuan (Confessionum) dan Kota Allah (De
Civitate Dei) masih banyak dibaca saat ini
Teolog Kristen
Agustinus merasa tidak puas dengan ajaran agama yang ia peroleh. Diburu oleh
ketidakpuasan jiwanya sendiri, Augustinus berpindah-pindah dari Kartago ke
Roma lalu ke Milan untuk mengajar ilmu retorika. Perkenalannya dengan Uskup
Ambrosius di Milan menyadarkannya bahwa tidak semua orang Kristen berpikiran
bodoh; orang ini cerdas.
Ketika sedang duduk-duduk di sebuah taman di Milan secara tidak sengaja ia
membuka dan membaca bagian surat Paulus kepada jemaat di Roma dan ia menjadi
percaya dan dibaptis; tidak lama kemudian reputasinya sebagai seorang Kristen
yang cerdas menyebar. Pada tahun 391 ia didesak untuk ditahbiskan menjadi
imam. Ia menjadi uskup di sebuah kota bernama Hippo di Afrika Utara pada
tahun 395.
Setiap kontroversi pada masa itu melibatkan Uskup Agustinus. Donatisme,
Pelagianisme, semuanya tidak sanggup melawan pandangan Agustinus. Augustinus
tidak hanya menentang ajaran sesat, ia juga menulis perjalanan rohaninya
sendiri dalam bukunya "Pengakuan", yang boleh jadi merupakan
autobiografi rohani pertama. Kalimat terkenal "Hati kami gelisah sampai
beristirahat di dalamMu" berasal dari paragraf pembukaannya.
Karena ajaran Augustinus sudah sebegitu mendasar bagi kekristenan, banyak
yang tidak menyadari betapa orisinilnya ia pada masanya. Pemikirannya telah
meresap sampai pada para teolog Katolik dan Protestan. Luther dan Calvin
acapkali menyitirnya. Meski Augustinus menulis pada akhir zaman kuno, buah
pikirannya mendominasi para sarjana pada Abad Pertengahan sampai masa
Reformasi.
Pengangkatan Uskup Yohanes Krisostomus di Konstantinopel
Sebuah mosaik Santo Yohanes Krisostomus di katedral Hagia Sophia di
Konstantinopel
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
398 Yohanes Krisostomus Konstantinopel Yohanes Krisostomus, si pendeta
"berlidah emas", menjadi uskup Konstantinopel
dan memimpin gereja di dalam berbagai kontroversi
Pemimpin gereja
Pada saat terjadi pergolakan di Anthiokia pada tahun 387 yang disebabkan oleh
pengiriman tentara dari Roma untuk menghukum rakyat yang menolak kenaikan
pajak, Yohanes Chrysostomus, seorang imam di Anthiokia, pertama kali menjadi
perhatian khalayak. Sementara uskup dan sekelompok biarawan memohon kepada
kaisar, Yohanes mencoba menenangkan massa. Dalam rangkaian dua puluh kotbah
yang disebut "Kotbah di Depan Patung", ia mengilhami, berkotbah,
dan mengendalikan massa. Itu adalah kotbah profetik terbaik. Uskup Flavianus
kembali dari ibu kota dengan berita pengampunan dari Kaisar, dan Yohanes
mendesak rakyat mengubah hidup mereka agar menjadi lebih baik.
Pada tahun-tahun berikutnya ia semakin dikenali karena kemampuannya
berkhotbah. Begitulah ia mendapatkan julukan Chrysostomus, dari Bahasa Yunani
yang berarti "mulut emas".
Tahun 397, keuskupan Konstantinopel kosong. Itu merupakan kedudukan terhormat
di ibu kota. Kaisar Arcadius memilih Yohanes si Mulut Emas itu, keputusan
yang kemudian disesalinya. Pengukuhan dilakukan Uskup Theophilus dari Alexandria
setahun kemudian, namun Theophilus sebenarnya tidak sepaham dengan ajaran
Origenes yang dianut Yohanes dan tidak senang karena Yohanes menjadi uskup
hanya karena ia pandai berkotbah.
Pada tahun 403 Theophilus mendapat kesempatan untuk mengusir Yohanes dari
gereja, namun sang Ratu Eudoxia meminta Kaisar membatalkan keputusan tersebut
dan membawa Yohanes kembali. Beberapa dekade berikutnya, Paus Innosentius I
berupaya menjernihkan nama Yohanes dengan mendesak Uskup Theophilus dan yang
lainnya untuk menyertakan Yohanes dalam daftar orang-orang yang didoakan
gereja.
Warisan yang ditinggalkan Yohanes ialah kotbahnya yang baik. Ia memajukan
eksposisi harfiah Alkitab gaya Antiokhia, dan ia merupakan salah satu
pemimpin Gereja (bersama dengan Ambrosius) yang dengan berani menghadap para
penguasa dan menyerukan, "Demikianlah firman Tuhan ..." Pada
masa-masa kritis dalam sejarah gereja, orang lain pun akan menyerukan hal
yang sama.
Penyelesaian Alkitab Vulgata oleh Eusebius Hieronimus
Prolog Injil Yohanes, Alkitab Vulgata Clementina, edisi 1922
Prolog Injil Yohanes, Alkitab Vulgata Clementina, edisi 1922
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
405 Eusebius Hieronimus Roma Hieronimus menyelesaikan karyanya Alkitab
Vulgata yang menjadi standar untuk seribu tahun ke depa Penerjemahan Alkitab
St. Jerome (Eusebius Hieronymus Sophronius) adalah seorang penterjemah
Alkitab ke dalam bahasa Latin yang dikenal dengan nama Vulgata. Sejak awal,
Gereja telah menyetujui pentingnya penerjemahan Alkitab. Meskipun Perjanjian
Baru dalam bahasa Yunani yang umum telah dimengerti secara luas di Kekaisaran
Roma, tidak setiap orang mengetahui bahasa tersebut. Gereja juga mempunyai
tujuan agar setiap insan dapat dijangkau Injil.
Penerjemahan awal telah muncul dalam berbagai bahasa, terutama bahasa Latin
(yang lambat-laun menjadi bahasa kekaisaran), Siria, dan Koptik.
Damasus, uskup Roma pada saat itu, menyarankan agar sekretarisnya, yaitu
Hieronimus, mempersiapkan terjemahan Alkitab dalam bahasa Latin untuk
menggantikan ketidaktepatan terjemahan-terjemahan lama. Damasus menginginkan
keseragaman di dalam setiap kebaktian.
Hieronimus mengawali karyanya pada tahun 382. Ketika Damasus meninggal pada
tahun 384, Hieronimus agaknya memupuk keinginan untuk menjadi uskup di Roma.
Karena ia kecewa tidak dipilih menjadi uskup Roma, dan karena ia sendiri
ingin menjauhkan diri dari gangguan masalah ini, maka ia pindah dari Roma ke
Israel, dan berdiam di Bethlehem. Pada tahun 405 ia menyelesaikan terjemahan
ini. Namun, bukan itu saja tugasnya. Selama dua puluh tiga tahun itu, ia juga
membuat berbagai ulasan dan tulisan lainnya serta bertindak sebagai penasihat
spiritual bagi para janda kaya dan sangat saleh. Ia terlibat dalam setiap
pertikaian teologi pada zamannya, menulis surat-surat dengan bahasa indah –
dan acap kali pedas – yang hingga saat ini merupakan bacaan yang mengesankan.
Hieronimus memulai penerjemahannya dari Septuaginta, versi Perjanjian Lama
berbahasa Yunani yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani. Namun, Hieronimus
segera menjadi teladan bagi semua para penerjemah Perjanjian Lama yang baik:
menerjemahkannya dari bahasa lbrani asli. Untuk ketepatan terjemahan, ia
berkonsultasi dengan banyak rabi Yahudi.
"Perpustakaan ilahi", begitulah Hieronimus menjuluki Alkitab,
akhirnya tampil dengan penulisan yang baik, versi yang akurat dan dalam
bahasa yang umumnya dipakai di gereja-gereja Barat. Kitab tersebut dikenal
dengan nama Vulgata (dari istilah Latin vulgus, "umum"). Pengaruh
Hieronimus yang sangat besar itu membuat para ahli Abad Pertengahan
menyanjung tinggi terjemahannya. Martin Luther, yang tahu bahasa Ibrani dan
Yunani, mengutip dari Vulgata sepanjang hidupnya.
Karena karya Hieronimus mempunyai meterai tanda sah dari Gereja, para
penerjemah lainnya tidak berpeluang mengikuti jejaknya. Sampai pada
Reformasi, hanya beberapa terjemahan saja yang terdapat dalam bahasa-bahasa
Eropa pada umumnya. Bahkan kemudian, para penerjemah berpaling pada Vulgata
daripada menggunakan Perjanjian Baru yang ada dalam bahasa Yunani.
Ironisnya, terjemahan Alkitab dalam bahasa yang dapat digunakan di setiap
gereja Barat inilah yang mungkin menyebabkan baik kebaktian maupun Alkitab
itu sendiri tidak dapat dimengerti orang awam. Terjemahan Hieronimus telah
rnernberi bahasa Latin dorongan yang diinginkan Damasus, tetapi Vulgata
dikeramatkan sedemikian rupa sehingga penerjemahan Alkitab dari bahasa Latin
(bahasa kaum terpelajar pada masa itu) ke dalam bahasa-bahasa umum dilarang.
Perjalanan misi Patrick ke Irlandia
Patrick, misionaris ke Irlandia, digambarkan memegang daun shamrock
Patrick, misionaris ke Irlandia, digambarkan memegang daun shamrock
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
432 Patrick Irlandia Patrick menjalani misi ke Irlandia ─ setelah dibawa ke sana pada saat mudanya menjadi
budak. Ia kembali dan memimpin orang Irlandia dalam jumlah besar menjadi
Kristen
Gereja Irlandia dan Misionaris Kristen
Sekitar tahun 390, Patrick lahir di Britania Romawi, sebagai putra keluarga
Kristen. Meskipun ketika masih bocah Patrick tidak begitu serius dengan
imannya, namun pada umur enam belas tahun, ketika dia ditangkap, dijadikan
budak dan dikirim ke sebuah ladang di Irlandia Utara sebagai gembala babi,
dia mulai berdoa dengan tekun. Ketika melarikan diri dari perbudakannya,
Patrick berjalan kaki sejauh dua ratus mil menuju pantai. Di sana ia
menumpang sebuah kapal yang membawa muatan anjing. Ia berlayar ke Perancis
dan ke biara Mediterania.
Ketika ia kembali ke negeri asalnya, Patrick bermimpi anak-anak Irlandia
memintanya membawakan Injil kepada mereka, "Kami memohon kepada Anda
agar datang kemari dan berjalan bersama-sama kami sekali lagi." Karena
ia merasa bahwa ia tidak mempunyai pengertian memadai tentang iman, ia
kembali ke Perancis untuk belajar di sebuah biara. Sekitar tahun 432 ia
kembali ke Irlandia.
Beberapa tahun sebelumnya, biarawan Inggris Palladius, telah berupaya membuat
orang-orang Irlandia bertobat namun tanpa hasil yang berarti. Tahun-tahun
perbudakan Patrick di antara orang-orang Irlandia agaknya telah
mempersiapkannya menjadi orang yang berani, memahami orang-orang ini dan
bagaimana berkotbah kepada mereka.
Irlandia sesungguhnya tidak menjadi Katolik hingga tahun 1100-an, ketika Paus
memberi Raja Inggris, Henry II, kedaulatan atas Irlandia. Gereja Katolik,
yang mengagumi cara Patrick menobatkan orang orang Irlandia, menjadikan dia
sebagai seorang santo.
Diselenggarakannya Konsili Khalsedon
Konsili Khalsedon
Konsili Khalsedon
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
451 Paus Leo I Khalsedon Konsili Khalsedon menegaskan ajaran ortodoks bahwa
Yesus adalah Allah dan manusia dan keduanya adalah satu Orang
Keilahian Yesus
Tulisan Paus Leo tentang hakikat Kristus dibacakan pada Konsili Khalsedon.
Para uskup menyatukan ajarannya dalam pernyataan iman, yang disebut Definisi
Khalsedon. Di dalamnya, Kristus "diakui adanya dua kodrat, tanpa
bercampur, tanpa perubahan, tanpa pembagian, tanpa pernisahan . . . dengan
sifat setiap kodrat dipelihara, dan menyatu untuk membentuk satu
pribadi". Hal ini dengan sendirinya telah mengutuk berbagai pandangan
Apollinarius dan Eutyches — dan mereka yang terkait dengan Nestorius.
Khalsedon adalah konsili pertama di mana paus berperan besar. Sementara
perhatian terfokus pada "pertempuran" antara Roma dan
Konstantinopel, Khalsedon merupakan konsili terakhir yang dianggap resmi oleh
Gereja Timur dan Barat, sejauh menjelaskan ajaran-ajaran yang benar. Konsili
itu juga merupakan yang terakhir, di mana semua daerah terwakili dan dapat
menyetujui masalah-masalah utama.
Meskipun Khalsedon tidak dapat memecahkan masalah bagaimana adanya Yesus
sebagai Allah dan manusia, namun konsili tersebut telah membendung
interpretasi-interpretasi yang salah. Konsili itu menyerukan,
"Bagaimanapun hal ini terjadi, kita tahu bahwa hal itu terjadi tidak
seperti ini."
Gereja pada Abad Pertengahan
Periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga
dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476
hingga hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan,
mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi
dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi keinginan
Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun
kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun
penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan
mempengaruhi sejarah Abad Pertengahan.
Didirikannya ordo kerahiban yang pertama
Benediktus, pencetus peraturan-peraturan kerahiban modern
Benediktus, pencetus peraturan-peraturan kerahiban modern
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
529 Benediktus Monte Cassino Benedict dari Nursia mendirikan ordo kerahiban ─ "pemerintahannya" menjadi yang paling
berpengaruh selama berabad-abad ke depan
Biarawan Kristen
Setelah jumlah orang Kristen semakin bertambah, kualitas kekristenan pun
menurun disebabkan banyak orang yang 'sekedar' ikut-ikutan menjadi Kristen.
Benediktus dilahirkan dari keluarga Italia yang berada, ia pergi ke Roma
untuk belajar namun kecewa karena melihat keadaan yang tidak bermoral.
Sekitar tahun 529, ia pergi ke Monte Cassino dan mendirikan biara di sana
dari sebuah bekas kuil. Walaupun ia bukan orang pertama yang mendirikan
biara, namun ia dikenang karena peraturan-peraturan disiplinnya yang
menjadikan biara modern seperti saat ini. Ia memulai program swasembada
biara; dalam komunitas biara, para biarawan menenun bahan pakaiannya sendiri,
menanam bahan makanannya sendiri dan membuat perabotannya sendiri. Peraturan
Benediktin mengharuskan tujuh kebaktian dalam satu hari, termasuk kebaktian
tengah malam, kira-kira pukul 02.00 pagi, yang dianggap sangat penting. Di
samping kebaktian umum, para biarawan mengambil bagian juga dalam doa pribadi
– membaca Alkitab, bermeditasi dan berdoa.
Benedictus juga mencoba menerapkan hidup suci ini pada orang-orang biasa.
Dalam peraturannya, ia menyebut, "Jika kita tampak agak keras, jangan
menjadi takut dan lari. Jalan masuk menuju keselamatan haruslah sempit.
Tetapi selagi Anda maju sepanjang jalan iman, hati berkembang dan berpacu
dengan cinta kasih manis di sepanjang jalan titah Allah."
Perjalanan misi Kolumba ke Skotlandia
Kolumba, misionaris untuk orang Skotlandia
Kolumba, misionaris untuk orang Skotlandia
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
563 Kolumba Skotlandia Columba menjalani misi ke Skotlandia Ia mendirikan
pusat misi kerahiban yang melegenda di Iona
Gereja Keltik
Nama Kolumba berarti "merpati". Ia lahir dan dibesarkan di County
Donegal, Irlandia. Meskipun ia orang Kristen, Kolumba adalah orang yang cepat
marah; itu yang membuatnya selalu dalam kesulitan. Suatu kali, tampaknya ia
menjadi penyebab pertikaian yang menewaskan tiga ribu orang. la tidak
bermaksud menjadi penyebab terjadinya petaka ini, namun bagi keselamatan
dirinya sendiri dan untuk menjalani penyesalan atas kesalahannya, ia
meninggalkan Irlandia dengan tujuan memenangkan jiwa-jiwa dengan jumlah yang
sama seperti orang-orang yang telah mati.
Dengan dua belas orang pendampingnya, pada tahun 563, Kolumba dengan berani
berlayar dengan sebuah currach, perahu kulit tradisional Irlandia. Mereka
berlayar menuju Iona, sebuah pulau di barat Skotlandia. Ketika tiba di sana,
mereka mendirikan tempat tinggal sederhana dan sebuah gereja dari papan yang
dipergunakan sebagai basis bagi upaya penginjilan mereka kepada orang Pict,
salah satu suku Skotlandia yang berdekatan. Dalam waktu singkat, walaupun
mulanya penuh dengan tantangan, orang-orang Kristen tersebut telah menginjili
seluruh Skotlandia dan Inggris bagian utara.
Sebagai seorang cendekiawan sejati, Kolumba menyalin dan menulis buku-bukunya
sendiri. Dengan memelihara pentingnya pengetahuan, ia mempengaruhi para
biarawan Zaman Kegelapan yang senantiasa menyalin manuskrip sebagai karya
sastra yang pada umumnya menurun di Eropa.
Banyak ahli sejarah telah memperhatikan pengaruh kekristenan yang besar
terhadap Skotlandia. Sebagai pekabar Injil yang pertama di Skotlandia,
Kolumba boleh dikatakan sebagai salah seorang saksi munculnya begitu banyak
guru-guru agama, misionaris dan penulis dari sebuah daerah kecil.
Pengangkatan Paus Gregorius I
Paus Gregorius I
Paus Gregorius I
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
590 Paus Gregorius I Roma Paus Gregorius I digelari "Yang Agung."
Kepemimpinannya secara nyata memajukan perkembangan kepausan
Skisma Timur-Barat
Gregorius dilahirkan pada tahun 540 dalam sebuah keluarga bangsawan Romawi
yang telah mengukir sejarah dalam kedudukan politik. Ia diangkat menjadi
pejabat gereja di Roma — jabatan sipil tertinggi. Namun ia mengundurkan diri
karena tidak ingin terpisah dari kehidupan rakyat biasa, dengan membagi-bagi
hartanya untuk mendirikan biara-biara dan ia sendiri menjadi penghuni salah
satunya. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi kepala biara.
Kesalehannya - dan tentunya latar belakangnya sebagai seorang administrator
terampil – telah menarik perhatian. Pada tahun 590, ketika Paus wafat,
orang-orang Romawi dengan suara bulat meminta Gregorius menjadi penerusnya.
Meskipun Gregorius menolak, keinginan masyarakat memaksanya.
Sebagai seorang mantan negarawan, Paus baru ini menerapkan kekuasaan
pemerintahannya pada jabatan barunya. Ketika orang-orang Lombardus mengancam
Roma, Gregorius meminta bantuan kaisar Konstantinopel. Melihat bantuan
tersebut tak kunjung datang, uskup Roma ini pun mulai mengumpulkan pasukan,
mengadakan berbagai perjanjian, dan melakukan segala sesuatu untuk
mendatangkan perdamaian. Tindakan Gregorius yang independen itu telah
membuktikan pada wakil kaisar yang ditempatkan di Ravenna bahwa Gregorius
sanggup memelihara ketenteraman di Roma. Tindakan politis ini akan menjadi
beberapa langkah awal dalam memisahkan orang-orang Kristen di kekaisaran
Timur dan Barat.
Peraturan Pastoralnya menjadi buku pegangan para biarawan Abad Pertengahan,
pandangan-pandangannya menjadi pokok dalam teologi Katolik masa kini, dan
ketertarikannya akan musik gereja pada akhirnya mencetuskan Kidung Gregorian.
Dalam kurun waktu empat belas tahun ia telah melakukan begitu banyak karya,
sehingga generasi selanjutnya menyebutnya Gregorius Agung.
] Diselenggaraannya Sinode Whitby
Biara Whitby tempat Sinode Whitby diselenggarakan
Biara Whitby tempat Sinode Whitby diselenggarakan
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
664 Sinode Whitby Inggris Sinode Whitby menentukan bahwa gereja Inggris akan
menjadi di bawah otoritas gereja Roma
Gereja Inggris
Ada dua kekristenan di Inggris. Yang satu adalah Celtic, yang merupakan karya
Kolumba, yang berpegang keras pada tradisi kebiaraan, merenungkan sesuatu hal
dengan cermat dan berjiwa misi. Yang lainnya adalah Roma, yang dipengaruhi
oleh Paus Gregorius I, yang terorganisasi dengan baik, dan terikat erat
dengan dunia kekristenan lainnya. Perbedaan mencolok antara keduanya adalah
tanggal perayaan Paskah. Meskipun cara mencukur kepala para biarawan mereka
berbeda, dan terdapat perbedaan dalam upacara kecil, namun permasalahan
utamanya sebenarnya adalah soal kekuasaan. Siapakah yang berhak menentukan
pemimpin gereja di Inggris, apakah Paus atau sesuai tradisi Celtik, kepala
biara?
Masalah ini mencapai puncak oleh Oswy, raja Norhthumbria yang baru, pada
tahun 664. Ia mengikuti tradisi Celtic, tetapi istrinya mengikuti tradisi
Roma. Jadi, dia merayakan Paskah ketika sang ratu masih menjalankan puasa
Prapaskah, dan hal itu seharusnya tidak boleh terjadi. la mengadakan pertemuan
di Whitby, tempat kepala biarawati yang tersohor yang bernama Hilda. Di sana,
sang raja mendengarkan argumentasi Cedd dan Colman, di pihak Celtic, dan dari
Wilfrid dan James sang Diaken, di pihak Roma. Mereka semua adalah gerejawan
sejati. Cedd, seorang kepala biara, telah mendirikan banyak biara. Colman dan
Wilfrid adalah uskup. Wilfrid pernah juga melayani sebagai seorang misionaris
di Friesland. James juga pernah meneruskan karya Paulinus di Northumbria pada
masa-masa sulit.
Mereka berargumentasi tentang Paskah. Para pemimpin Celtic menyitir dari
Kolumba. Para pemimpin Roma berpatokan pada Santo Petrus. Dengan senyum, sang
raja menyerukan bahwa ia akan mengikuti Petrus, karena ia adalah pemegang
kunci surga. Maka cara Romalah yang diberlakukan.
Abad berikutnya merupakan zaman emas bagi seni lukis dan keilmuan di Inggris
karena gaya-gaya Celtic dan Roma saling mengisi. Sebagian besar karya ini
telah dimusnahkan sewaktu penyerbuan Viking, namun sejumlah salib dari batu
masih tertinggal, diukir dengan gaya Roma dan Celtic, sebagai simbol
kesaling-tergantungan kedua tradisi ini.
Perjalanan misi Bonifakus ke Jermania
Patung Bonifakus, misionaris untuk orang Jerman, di alun-alun Fulda, kota
tempat ia dimakamkan
Patung Bonifakus, misionaris untuk orang Jerman, di alun-alun Fulda, kota
tempat ia dimakamkan
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
716 Bonifakus Jermania Bonifakus, "rasul untuk Jerman", pergi
menjadi misionaris dan membawa Injil ke daerah-daerah kafir (pagan)
Gereja Jerman
Dilahirkan dalam keluarga Kristen di Wessex pada tahun 680, nama asli
Bonifakus ialah Winfred. Ia dilatih di Biara Benediktin dan ditahbiskan pada
usia tiga puluh tahun. la dianugerahi keterampilan untuk belajar dan
memimpin. Sebenarnya ada peluang baginya untuk berdiam di Inggris, untuk
belajar, mengajar dan mungkin juga memimpin sebuah biara, namun ia merasa
sedih atas orang-orang yang belum mengaku percaya kepada Kristus. Beribu-ribu
orang Saxon di Low Countries (dataran rendah) dan di Jerman sangat membutuhkan
Injil.
Pada tahun 716, Winfred berangkat ke Frisia, tempat para misionaris Inggris
telah berupaya menyebarkan Kristen berpuluh-puluh tahun lamanya. Raja Frisia,
Radbod, menentang kekristenan. Tekanan di situ sangat kuat dan Winfred pun
kembali ke Inggris. Inilah kegagalan misinya yang pertama. la pergi ke Roma
pada tahun 718, dan di sana ia menerima tugas misionaris dari Paus. Ia
ditugaskan untuk pergi lebih jauh, melewati Sungai Rhine, dan mendirikan
gereja Roma di antara orang Jerman di sana.
Mula-mula, Winfred mendatangi Thuringia untuk menghidupkan gereja yang mulai
melemah di sana. Setelah Radbod mati, ia kembali ke Frisia. Di sana ia
bekerja selama tiga tahun, kemudian berpindah ke arah tenggara, ke Hesse. Ia
kembali ke Roma pada tahun 723 dan diangkat sebagai uskup. Itulah saatnya ia
menerima nama barunya – Bonifatius (Bonifakus). la juga diberikan surat
perkenalan untuk Charles Martel, raja suku Frank. Ketangkasan Charles di
bidang militer sangat terkenal (ia yang memukul mundur pasukan Islam di Tours).
Perlindungannya memberikan dukungan kuat bagi Bonifatius.
Dengan bantuan biarawan-biarawati misionaris dari Inggris, ia mendirikan
organisasi gereja yang kuat di seluruh kawasan itu. Pada tahun 747,
Bonifatius sekali lagi pergi ke Roma. Di sana ia diangkat menjadi uskup agung
Mainz dan pemimpin spiritual seluruh Jerman. Namun setelah melewati umur
tujuh puluh tahun, ia berkeinginan menyelesaikan pekerjaannya yang
tertinggal. Setelah mengundurkan diri dari jabatan uskup agungnya pada tahun
753, ia kembali ke Frisia, tempat ia memulai karya misionarisnya. Di sana ia
memanggil kembali orang-orang yang telah ia baptis dan yang sekarang telah
kembali ke kekafiran, kemudian ia melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah
yang belum dijangkau.
Sebagian besar karya misinya adalah politik, yaitu membina kesetiaan pada
gereja Roma di tempat-tempat gereja melemah. Ia membantu meletakkan dasar
bagi kekaisaran Roma yang suci dan politik kepausan Abad Pertengahan. Berkat
Bonifatius, Jerman merupakan benteng bagi gereja Roma sampai jaman Reformasi.
Penulisan Sejarah Eklesiastik Bangsa Inggris oleh Beda
Manuskrip Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum oleh Beda
Manuskrip Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum oleh Beda
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
763 Beda Inggris Yang Mulia Beda (Bede) menyelesaikan karyanya yang teliti
dan penting "Sejarah Gerejawi Bangsa Inggris" (Historia
Ecclesiastica Gentis Anglorum)
Sejarah Inggris
Bede bukan saja salah seorang cendekiawan paling brilian pada zaman itu, ia
juga sangat saleh. Dalam otobiografinya yang sangat singkat, ia menulis bahwa
ia dilahirkan di daerah antara biara Wearmouth dan biara Jarrow di Inggris
bagian utara, pada tahun 635. Pada umur tujuh tahun, ia belajar pada kepala
biara di sana dan menghabiskan sisa hidupnya di biara tersebut, tidak pernah
keluar jauh.
Persembahan besar Bede bagi Gereja: "Sejarah Gerejawi Bangsa
Inggris" (Historia Eccelesiastica Gentis Anglorum) telah menelusuri
sejarah Inggris dari zaman Julius Caesar sampai pada zamannya. Meskipun dalam
banyak hal karyanya merupakan sejarah umum, namun fokus utama buku tersebut
ialah tentang kristenisasi Inggris dan bagaimana kekafiran secara
perlahan-lahan digantikan agama baru ini.
Sebelum adanya buku "Sejarah Gerejawi Bangsa Inggris", bermacam-macam
suku yang ada di Inggris sudah memiliki sejarah mereka sendiri. Sejarah itu
kebanyakan berbentuk sajak kafir yang sering dibacakan oleh para penyair.
Tetapi Bede menampilkan sejarah melalui teropong Kristiani, ketika suku-suku
yang berbeda haluan ini menjadi satu bangsa dengan agama tunggal.
Tanpa Bede, banyak catatan penting mungkin telah lenyap begitu saja ditelan
masa. Kepada biarawan yang patut dipuja inilah orang-orang harus berterima
kasih, karena mereka mendapatkan identitasnya sebagai satu bangsa dan
kedudukannya sebagai negara Kristen.
Perang Tours
Lukisan Charles de Steuben Bataille de Poitiers en Octobre 732 menggambarkan
Charles Martel (berkuda) menghadapi Abdurrahman Al-Ghafiqi (kanan) dalam
Pertempuran Tours.
Lukisan Charles de Steuben Bataille de Poitiers en Octobre 732 menggambarkan
Charles Martel (berkuda) menghadapi Abdurrahman Al-Ghafiqi (kanan) dalam
Pertempuran Tours.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
732 Charles Martel Tours Charles Martel menghentikan penyerbuan Muslim yang
mengancam Eropa
Ekspansi Muslim
Perkembangan Islam yang pesat adalah gerakan luar biasa dalam sejarah. Pada
tahun 622, para pengikut Muhammad hanyalah sekelompok visioner teraniaya yang
berkumpul di Mekah. Seratus tahun kemudian mereka tidak hanya menguasai Arab,
tetapi juga Afrika Utara, Palestina, Persia (Iran), Spanyol dan sebagian
India. Mereka sedang mengancam Perancis dan Konstantinopel.
Menjelang tahun 636, orang-orang Muslim telah menguasai Suriah dan Palestina.
Mereka menguasai Alexandria pada tahun 642 dan Mesopotamia pada tahun 646.
Kartago jatuh pada tahun 697, ketika pasukan Muslim menyapu Afrika Utara,
memenangkan daerah-daerah yang sampai hari ini masih berada di tangan Muslim.
Pada tahun 711, mereka melintasi terusan Gibraltar dan masuk ke Spanyol.
Mereka segera mengokohkan penguasaan atas Semenanjung Iberia dan akhirnya
bergerak lebih jauh dari Pegunungan Pyrenees. Pada saat yang sama,
orang-orang Muslim telah memasuki daerah Punjab di India dan hampir memasuki
Konstantinopel.
Konstantinopel adalah ibu kota kekaisaran Byzantine, satu-satunya penerus
Kekaisaran Romawi. Berabad-abad sebelumnya, Kekaisaran Romawi terbagi atas
Timur dan Barat, dan kekaisaran Romawi Barat jatuh ke tangan suku-suku Jerman
seperti Vandal, Ostrogoth dan Frank. Ancaman Islam ialah menggabungkan
kekuatan agama dan politik. Namun pasukan Islam bukan saja menumbangkan
kekuasaan politik, ia juga menobatkan warga jajahan barunya ke dalam iman
mereka.
Charles Martel adalah penguasa dari kalangan kaum Frank, salah satu suku
Jerman yang menguasai kekaisaran Romawi Barat. Kaum Frank ini secara resmi
telah bertobat ke dalam kekristenan Roma di bawah pemerintahan Clovis I
(481-511). Ia mendukung misionaris Kristen di antara suku-suku Jerman lainnya
dengan motif untuk menambah kekuasaan kaum Frank di Jerman. Meskipun ia
menyelamatkan gereja Roma dari kehancuran di Tours, sebenarnya ia berperang
untuk melindungi daerah Frank.
Jenderal pasukan Muslim Abd-er-Rahman yang memimpin pasukannya ke utara,
masuk tepat di daerah Frank. Charles Martel (Martel artinya "Palu")
berhadapan dengannya di antara Tours dan Poitiers (sebelah barat daya
Perancis sekarang) serta memukul mereka mundur. Dalam suatu rangkaian
pertempuran sengit, kaum Frank memukul mundur pasukan Muslim ke Spanyol,
mengakhiri laju pasukan Muslim di jantung Eropa.
Gereja pada awal mula Eropa
Periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat
hingga kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel
oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga
1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar
Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan
Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari dasar setelah melihat
keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai,
namun universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat
biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara
gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.
Pengangkatan Kaisar Charles yang Agung
Patung emas Karel yang Agung yang ditemukan di istananya di Aachen.
Patung emas Karel yang Agung yang ditemukan di istananya di Aachen.
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
800 Karel Agung Aachen Charles yang Agung diangkat menjadi Kaisar oleh Paus
pada hari Natal. Ia memajukan gereja, pendidikan, dan kebudayaan Eropa
Kerajaan Frank
Karel Agung, yang adalah cucu dari Charles Martel, pahlawan penyelamat Eropa,
mengakhiri era bangsa barbar di Eropa dengan menjadi pemerintah pertama yang
diakui oleh Paus dan dibaptis menjadi Kristen sejak jaman raja barbar
Odoaker. Bangsa-bangsa di Eropa yang sejak kejatuhan kekaisaran Romawi tidak
memiliki pemerintahan Kristen dan jatuh ke tangan bangsa-bangsa barbar dari
Eropa Utara, sekarang disatukan kembali di bawah pemerintahan Karel Agung.
Dengan adanya persatuan maka peperangan pun menjadi jarang dan rakyat di
bawah pemerintahan Charlemagne dapat memfokuskan diri kepada hal-hal yang
lain seperti pendidikan, kebudayaan, agama, dan keuangan. Negara-negara Arab
yang selama Abad Pertengahan mengalami kemajuan yang pesat, perlahan-lahan
mulai tertinggal dari bangsa-bangsa Eropa yang mulai disusun ulang
berdasarkan ajaran kekristenan. Kemajuan ini hingga sekarang masih tampak
jelas.
Pada tahun 771, ketika Karel Agung naik takhta, ia memulai dengan penaklukan
selama tiga dekade. Ia mendorong perbatasan kerajaannya ke arah timur dan
akhirnya ia menguasai Burgundy, sebagian besar Italia, Alamania, Bavaria dan
Thurginia. Di utara ia menguasai Saxony dan Frisia. Di sebelah timur kedua
daerah tersebut, ia menciptakan daerah-daerah dengan organisasi militer
khusus yang disebut marches. Daerah-daerah itu terbentang dari Laut Baltik
sampai ke Adriatik. Untuk pertama kali, sebagian besar Eropa menikmati
kepemimpinan yang stabil.
Sampai pada hari Natal tahun 800, Karel Agung memegang gelar raja kaum Frank.
Pada hari suci itu, Paus Leo II menobatkan dia sebagai kaisar kekaisaran
Romawi Suci, dan sekali lagi tampaknya Eropa Barat mempunyai seorang kaisar
yang mengikuti jejak Konstantinus. Pada masa kekacauan dan peperangan,
pemerintahan Karel Agung memberi stabilitas politik dan kebudayaan. Dia
menjamin bahwa Barat akan memelihara pusaka kuno ini, bahwa kekristenan akan
tersebar di kekaisarannya, dan bahwa biara akan mengajar elemen dasar
keyakinan itu sendiri.
Perjalanan misi Siril dan Metodius ke daerah Slavia
Siril dan Metodius
Siril dan Metodius
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
863 Siril dan Metodius Slavia Siril dan Metodius, dua orang Yunani
bersaudara, menginjili orang Slav. Siril mengembangkan aksara Sirilik, dasar
bahasa Slavik yang masih dipakai di gereja Rusia
Gereja Slavonik
Ketegangan Timur-Barat sudah memuncak ketika Roma bersaing dengan
Konstantinopel untuk memperoleh kontrol atas agama dan politik di daerah
perbatasan. Ketika Rostislav, penguasa daerah Moravia Besar (salah satu
daerah perbatasan), khawatir atas orang-orang Frank dan Jerman yang melewati
batas daerah Slavia, ia berpaling ke Timur. Ia meminta Michael III, penguasa
di Konstantinopel, untuk mengirim bantuan dan misionaris. Dengan demikian,
permintaan itu pun sampai pada Siril dan Metodius.
Metodius dengan saudaranya, Siril, mempunyai karir menonjol. Di antara
perbuatan mereka yang luar biasa, mereka membawa iman Kristen kepada
orang-orang Slavia, di antaranya adalah Raja Boris dari Bulgaria. Dalam
proses itu, mereka berbuat banyak untuk mengubah serta memelihara kebudayaan
Slavia. Gereja yang di kemudian hari menghasilkan Hus, Comenius dan banyak
lagi pengikut lainnya yang terjaring dalam revolusi spiritual Zinzendorf,
dimulai dengan dua bersaudara Yunani dari Tesalonika itu.
Mereka berdua adalah gerejawan yang penuh dedikasi. Metodius, saudara tua,
adalah kepala sebuah biara Yunani. Siril (kemudian dikenal sebagai
Konstantinus), seorang profesor filsafat di Konstantinopel, sudah memulai
misinya pada orang-orang Arab. Pada tahun 860, mereka menggabungkan kekuatan
untuk menginjili suku Khazar, di timur laut Laut Hitam. Kedua kakak beradik
yang tiba pada tahun 863 dengan cepat mempelajari bahasa daerah setempat dan
mulai menerjemahkan Injil serta liturgi gereja ke dalam bahasa Slavia. Siril
menciptakan alfabet baru yang didasarkan pada huruf Yunani. (Inilah yang
mendasari alfabet Rusia. Istilah aksara Sirilik sampai saat ini masih
dipergunakan beberapa kalangan.)
Tidak lama kemudian setelah kematian mereka, liturgi Latin mulai menggantikan
liturgi Slavia, dan gereja di daerah ini pun mulai menurun. Namun, iman
Kristen yang tangguh dan bebas sudah tertanam. Di tengah-tengah problem yang
mereka hadapi, Siril dan Metodius telah menanamkan tradisi Kristen di Moravia
dan di negara-negara sekitarnya, yang telah memelihara serta mengembangkan
iman tersebut ke seluruh dunia.
Didirikannya biara di Cluny
Rekonstruksi Biara Cluny yang asli
Rekonstruksi Biara Cluny yang asli
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
909 William yang Saleh Aquitaine Di Cluny didirikan sebuah biara, pusat reformasi.
Pada pertengahan abad ke-12, terdapat lebih dari seribu rumah di bawah asuhan
biara Cluny
Biara di Perancis
Pada abad kesembilan dan kesepuluh, Gereja benar-benar sakit. Pergumulan
politik telah mencabik-cabik Eropa. Para pemimpin Gereja mulai merampas tanah
dan kekuasaan. Mereka mulai menggunakan kekerasan dan penipuan, serta
bersikap amoral – sama seperti panglima-panglima perang orang kafir.
Kemudian William yang Saleh, Pangeran Aquitaine, mendirikan sebuah biara di
Cluny. Biara menjadi perkumpulan independen yang bebas dari perebutan
kekuasaan dalam kekaisaran dan di bawah perlindungan Paus. Biara mengacu pada
peraturan-peraturan yang digariskan oleh Benediktus dari Nursia pada tahun
500-an: kemiskinan, kesucian, dan kesetiaan. Peraturan Benediktus ini
disambut dengan baik. Orang termasyhur seperti Gregorius Agung dan Karel
Agung telah menyebarkannya, dan dengan singkat diselenggarakan di seluruh
kekaisaran pada abad kesembilan. Tetapi, peraturan itu tidak pernah mengakar
sampai sekarang di Cluny.
Sederet pemimpin cakap seperti Berno, Odo, Majolus, Odilo, Hugh membuat Cluny
berhasil. Dengan petunjuk mereka, biara-biara baru bertumbuh di Perancis,
Italia, dan Jerman, sebagai "asuhan" Cluny. Biara-biara yang telah
ada datang ke Cluny untuk meminta bantuan. Pada zaman feodal itu, Cluny
menjadi pusat dunia spiritual. Ia mulai meluaskan kekuasaannya jauh dari
tujuan asal. Tetapi, sudah waktunya suatu gerakan perubahan, dan Cluny
memimpinnya. Tempat itu merupakan gedung gereja terbesar di dunia Kristen
Barat, sampai Gereja Santo Petrus dibangun di Roma. Hingga tahun 1100, Cluny
mungkin telah memimpin sebanyak dua ribu biara.
Namun Cluny berhasil juga mengikis beberapa kebiasaan yang disenangi
masyarakat kafir. Golongan ksatria mulai mengembangkan tindakan-tindakan
ksatriaan Kristiani. Pernyataan Cluny tentang Perdamaian dari Allah (bahasa
Inggris: Truce of God) – yang menyatakan bahwa berperang dari hari Kamis
malam hingga hari Minggu pagi adalah pelanggaran – lebih kurang membatasi
berbagai peperangan kecil antara kaum bangsawan, meskipun larangan itu tidak
diberlakukan ketika berperang dengan orang-orang kafir. Karena Paus Urbanus
II adalah keluaran biara Cluny, maka pengaruh biara ini juga mungkin ikut
bertanggung jawab atas terjadinya Perang Salib Pertama.
Pertobatan Pangeran Vladimir
Pembaptisan Pangeran Vladimir dari Kiev, oleh Viktor Vasnetsov
Pembaptisan Pangeran Vladimir dari Kiev, oleh Viktor Vasnetsov
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
988 Vladimir I Kiev Pangeran Vladimir dari Kiev menjadi Kristen ─ ia mencari agama-agama di dunia dan memilih
Ortodoksi untuk menyatukan dan membimbing rakyat Rusia
Gereja Rusia
Meskipun kekristenan sudah menembus Rusia pada awal abad kesepuluh, tetapi
agama ini tidak diterima secara umum. Pada tahun 957 Olga, puteri dari Kiev
yang menjanda, telah dibaptis. Ia meminta Raja Jerman, Otto I, agar
mengirimkan misionaris ke negerinya; tetapi mungkin tidak begitu berhasil,
karena kepercayaan kafir tetap hidup.
Vladimir, cucu Olga, adalah salah seorang dari orang-orang kafir. Namun,
seperti kebanyakan penguasa, Vladimir ingin rakyatnya hidup berkecukupan. Ia
melihat bahwa ia dapat melakukannya dengan menghimpun rakyatnya dalam satu
agama. Jadi, menurut laporan, ia mengirim orang-orangnya untuk meneliti agama-agama
yang menonjol. Agama Islam dan Yahudi dengan keketatannya dalam soal makanan
tidak menarik baginya. Jadi ia terpaksa harus memilih salah satu antara
Kristen Roma dan gereja Timur.
Menurut cerita, karena keindahan ibadah gereja Romawi Timur, maka Vladimir
memilih aliran Kristen Ortodoks yang juga adalah agama tetangga kerajaannya,
Kekaisaran Bizantium, yang paling kuat, terkaya dan sangat berbudaya, dari
gereja Roma.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar